Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Demikian beragam tontonan menguras perhatian kita selama ini.
Betapa banyak diantara kita terbius oleh tontonan
televisi,
aneka pernak-pernik, kemilau duniawi yang serbaneka,
pertunjukan para pemimpin yang tengah bertarung
merebut kursi panas, dan seterusnya.
Makin banyaknya tontonan yang tergelar sarat sensasi di
hadapan kita,
kadang membuat kita lupa menonton diri sendiri.
Inilah saatnya kita menonton diri sendiri,
memosisikan diri sebagai obyek yang ditonton.
Bagaimana cara menonton? He he he . . . Edan Tenan
Menonton membutuhkan mata dan cahaya.
Tanpa mata dan cahaya kita tak bisa menonton.
Meski cahaya benderang menyinari kehidupan kita,
namun tanpa didukung mata, niscaya obyek yang ditonton
tak bisa dilihat.
Sebaliknya, andai mata sehat,
namun tak ada cahaya yang membersit,
kita pun tak bisa menonton.
Karena itu, ketika hendak menonton perlu
memadukan kekuatan mata dan cahaya.
…..BERLANJUT
…….PADA KE 2
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua . Insya
Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Semakin kit kaji diri semakin kenal terhadap diri makan akan semakin kenal Allah
BalasHapus